Selasa, 11 Desember 2018

PUISI





MALAIKAT DATANG MENJEMPUT MALANG

Bongkahan batu besar menimpa 
Menggoyahkan kokohnya tulang 
namun tetap tegar berdiri
Di atas pondasi jiwa yang penuh iman

senyum dipaksa dari bibir yang kelu
merasakan tamparan ego yang besar
menjatuhkan kebenaran yang sebenarnya benar

luka sudah biasa
binasa hampir selalu tiba
menahan gempuran ombak murka
menghunjam robohkan rasa cinta 
yang bertahan sampai ajal tiba
meski sakit pedih sangat menyiksa

kebenaran sejati tak dilihat lagi
bagaikan sampah terbang berhamburan
tak peduli peran Illahi
yang selalu ada di dekat diri

gak sadar dan gak pernah sadar
mengubur diri dalam siksaan mendalam
tak kan mampu menghindar dari jeratan
koyakkan badan berulang-ulang
dari bekal dunia yang ditanam
masihkah melaknat diri yang tak akan henti
datangilah Illahi sebelum malaikat datang 
menjemput malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makan Tuh Janji

  Langit sore menyala jingga, meneteskan cahaya terakhir sebelum malam datang. Talita berdiri di teras rumah, melipat tangannya dengan waja...