Selasa, 30 Mei 2017

PERSIAPAN PAT


  1. Siswa dapat menentukan struktur teks prosedur. 
  2. Siswa dapat menentukan urutan prosedur dengan benar.
  3.  Siswa dapat menentukan alat dan bahan pembuatan tape.
  4. 4.      Siswa dapat menentukan struktur teks diskusi.
  5. 5.      Siswa dapat menentukan argumen menentang.
  6. 6.      Siswa dapat menentukan urutan struktur teks diskusi 
  7. 7.      Siswa dapat menentukan kata yang menjadi ciri dari struktur teks diskusi.  
  8. 8.      Siswa dapat menentukan penggunaan konjungsi dalam kalimat 
  9. 9.      Siswa dapat menentukan kata bilangan.  
  10. 10.  Siswa dapat menentukan sinonim kata.  
  11. 11.  Siswa dapat menentukan kalimat perintah.  
  12. 12.  Siswa dapat menentukan kata modalitas dalam kalimat. 
  13. 13.  Siswa dapat menentukan struktur teks ulasan  
  14. 14.  Siswa dapat menentukan makna kata dalam kalimat. 
  15. 15.  Siswa dapat menentukan kata yang baku dan tidak baku. 
  16. 16.  Siswa dapat menentukan kata yang baku dan tidak baku  
  17. 17.  Siswa dapat menentukan kata sifat sikap.  
  18. 18.  Siswa dapat menentukan merujuk kata. 
  19. 19.  Siswa dapat menentukan makna kata  
  20. 20.   Siswa dapat menyusun kalimat kompleks dan simpleks. 
  21. 21.  Siswa dapat menyusun teks prosedur dengan benar. 
  22. 22.  Siswa dapat menyusun teks diskusi (bagian argumen) dengan benar.  
  23. 23.  Siswa dapat menyusun kalimat dengan menggunakan konjungsi perlawanan.  
  24. 24.  Siswa dapat menyebutkan strktur teks diskusi  
  25. 25.   Siswa dapat menyebutkan   karakter tokoh dengan benar.  
  26. 26.   Siswa dapat menyebutkan latar cerita dengan benar.  
  27. 27.   Siswa dapat menyebutkan karakter tokoh. 
  28. 28.   Siswa dapat menyebutkan jenis kalimat majemuk dengan benar. 
  29. 29.  Siswa dapat meneyebutkan kata berantonim.  
  30. 30.  Siswa dapat menyebutkan penggunaan kata modalitas dengan tepat  
  31. 31.  Siswa dapat menyebutkan kata benda yang terdapat pada kalimat.  
  32. 32.  Siswa dapat menyebutkan konjungsi yang tepat daam kalimat.  
  33. 33.  Siswa dapat menyebutkan kata tidak baku menjadi baku.  
  34. 34.  Siswa dapat menyebutkan jenis kalimat majemuk.  
  35. 35.  Siswa dapat menyebutkan kata baku.( 
  36. 36.  Siswa dapat menyebutkan kata metafora dalam kalimat. 
  37. 37.  Siswa dapat menyebutkan merujuk kata dengaan tepat.(12)
  38. 38.  Siswa dapat menyebutkan kata sifat sikap dengan benar. (19)
  39. 39.  Siswa dapat menyebutkan makna kata metafora dengan benar. (20)
  40. 40.  Siswa dapat menjelaskan urutan struktur teks ulasan dengan jelas. (1)
  41. 41.  Siswa dapat menjelaskan urutan alur dengan benar.(2)

Senin, 29 Mei 2017

KERJAKANLAH!

ULANGAN BAHASA INDONESIA (KE-3)
KELAS VIII  SEMESTER GENAP TAHUN 2016/2017




Cerpen Karangan: Fitri Nur Fadilah
Kategori: 
Cerpen Fantasi (Fiksi)Cerpen KeluargaCerpen Mengharukan
Lolos moderasi pada: 6 Mei 2017

MALAIKAT KECIL

“Ayah, ayok kita naik gajah bledug!” Kata Ara bersemangat.
“Tapi Ara harus cium dulu pipi ayah,” balas suamiku menggoda anak kami satu-satunya. Tanpa berpikir panjang, Ara pun menuruti kemauan ayahnya.
“Oke, kita berangkat!” Kata suamiku dengan senyum mengembang.
Hari ini kami begitu gembira. Taman bermain memang pilihan yang tepat untuk melepas kesedihan. Walaupun matahari bersinar terik, tidak membatasi Ara mencoba wahana permainan yang ada. Begitupun dengan suamiku, ia tak lelah mengikuti setiap keingin anak kami. Diam-diam aku tersenyum dan bersyukur melihat kebahagiaan mereka.
Setelah wahana permainan gajah bledug, istana boneka dipilih oleh Ara. Kami menaiki sebuah perahu yang digunakan untuk menjelajahi istana. Perahu pun berjalanan pelan mengikuti aliran air. Ara tersenyum kagum melihat boneka-boneka yang terpajang di setiap sisi. Badannya yang mungil ikut bergerak seirama alunan musik di dalam istana tersebut.
“Ayah, bunda pasti suka. Iya kan?” tanya Ara yang hanya dibalas anggukan oleh ayahnya, sementara aku hanya dapat tersenyum.
Perahu pun berhenti, menandakan berakhirnya petualangan. Ara kembali berlari riang menuju wahana permainan selanjutnya. Namun, langit menjadi tak bersahabat. Walau dalam terik matahari, air hujan tiba-tiba turun dengan lebat.
Kami pun berteduh di sebuah toko es krim. Banyaknya pengunjung, membuat tempat tersebut begitu bising. Suara hujan yang deras seperti beradu dengan rengekan anak-anak yang ingin membeli es krim. Alih-alih seperti anak seusianya, Ara mengeluarkan sebuah payung dari dalam tas mickey mousenya.
“Ini ayah. Kita masih terkena air hujan,” kata Ara seraya memberikan payung merah muda.
“Kamu kapan menyiapkan payung, sayang? Ayah saja lupa”. Balas suamiku.
“Kata bunda, aku harus membawa payung agar kita tidak kebasahan jika hujan”. Jawab Ara, membuat aku dan suamiku tersenyum bangga.
“Terima kasih ya, Ara. Kamu mau es krim? Lihat mereka sedang memakan es krim,” suamiku menunjuk beberapa anak kecil.
“Tidak. Kata bunda, Saat hujan aku tidak boleh memakan es krim. Jika aku sakit, pasti ayah dan bunda sedih”. Lagi-lagi jawaban Ara membuat aku dan suamiku terenyuh.
Setelah sekian lama, akhirnya hujan pun berhenti. Kami lantas meneruskan perjalanan mengelilingi taman bermain. Sore hari setelah hujan, membuat udara menjadi sejuk. Kicauan burung pun menambah kebahagiaan. Seraya menunggu wahana permainan dihidupkan kembali, kami mengunjungi sebuah restoran cepat saji.
Ara makan dengan begitu lahap. Sementara, suamiku mulai lelah. Air mukanya terlihat sedih. Aku tidak ingin mereka kembali bersedih seperti beberapa minggu yang lalu. Aku tidak tahu cara untuk menghibur kesedihan suamiku, kecuali Ara. Seperti mengerti perasaan ayahnya, Ara bergegas mencuci tangan dan bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Beruntung, wahana permainan pilihan Ara telah dapat digunakan. Dengan riang, Ara menggenggam tangan ayahnya menaiki salah satu tempat pada kincir raksasa. Air muka suamiku kembali seperti sebelumnya, tetapi masih tersirat kesedihan. Pada senja yang indah, kincir raksasa berputar membuat Ara menikmati pemandangan.
Saat tempat kami berada di puncak paling tinggi, tiba-tiba, suamiku meneteskan air mata, kemudian menangis. Aku merasa frustasi, karena tidak dapat melakukan apa-apa. Namun, Tuhan telah menjadikan Ara malaikat kecil. Ia menggenggam tangan ayahnya, lalu mengusap air matanya.
“Ayah kenapa? Kangen sama bunda, ya? Ayah jangan nangis. Ara janji gak akan nakal dan selalu jagain ayah. Oh, ya. Kata bunda dari surga, walaupun udah meninggal, tapi bunda akan selalu menjaga dan berada di samping kita. Jadi, ayah jangan nangis, ya.” Mereka berpelukan dengan sangat erat. Terima kasih, Tuhan, karena telah menjadikan Ara malikat kecil untuk selalu berada di samping ayahnya, suamiku. Aku bergumam dalam hati, dengan senyuman terindah.

Jawablah Pertanyaan berikut ini!

1.       Carilah kata berantonim yang terdapat pada cerita tersebut!
2.       Identifikasilah kata sifat sikap yang t erdapat pada cerita di atas!
3.       Sebutkan tokoh dan karakternya!
4.       Jelaskan kelebihan dan kekurangan cerpen di atas!
5.       Tuliskan kembali cerita tersebut dengan singkat (1-2 paragraf)!


Kerjakan di kertas ulangan!

Makan Tuh Janji

  Langit sore menyala jingga, meneteskan cahaya terakhir sebelum malam datang. Talita berdiri di teras rumah, melipat tangannya dengan waja...