- Siswa dapat menentukan struktur teks prosedur.
- Siswa dapat menentukan urutan prosedur dengan benar.
- Siswa dapat menentukan alat dan bahan pembuatan tape.
- 4. Siswa dapat menentukan struktur teks diskusi.
- 5. Siswa dapat menentukan argumen menentang.
- 6. Siswa dapat menentukan urutan struktur teks diskusi
- 7. Siswa dapat menentukan kata yang menjadi ciri dari struktur teks diskusi.
- 8. Siswa dapat menentukan penggunaan konjungsi dalam kalimat
- 9. Siswa dapat menentukan kata bilangan.
- 10. Siswa dapat menentukan sinonim kata.
- 11. Siswa dapat menentukan kalimat perintah.
- 12. Siswa dapat menentukan kata modalitas dalam kalimat.
- 13. Siswa dapat menentukan struktur teks ulasan
- 14. Siswa dapat menentukan makna kata dalam kalimat.
- 15. Siswa dapat menentukan kata yang baku dan tidak baku.
- 16. Siswa dapat menentukan kata yang baku dan tidak baku
- 17. Siswa dapat menentukan kata sifat sikap.
- 18. Siswa dapat menentukan merujuk kata.
- 19. Siswa dapat menentukan makna kata
- 20. Siswa dapat menyusun kalimat kompleks dan simpleks.
- 21. Siswa dapat menyusun teks prosedur dengan benar.
- 22. Siswa dapat menyusun teks diskusi (bagian argumen) dengan benar.
- 23. Siswa dapat menyusun kalimat dengan menggunakan konjungsi perlawanan.
- 24. Siswa dapat menyebutkan strktur teks diskusi
- 25. Siswa dapat menyebutkan karakter tokoh dengan benar.
- 26. Siswa dapat menyebutkan latar cerita dengan benar.
- 27. Siswa dapat menyebutkan karakter tokoh.
- 28. Siswa dapat menyebutkan jenis kalimat majemuk dengan benar.
- 29. Siswa dapat meneyebutkan kata berantonim.
- 30. Siswa dapat menyebutkan penggunaan kata modalitas dengan tepat
- 31. Siswa dapat menyebutkan kata benda yang terdapat pada kalimat.
- 32. Siswa dapat menyebutkan konjungsi yang tepat daam kalimat.
- 33. Siswa dapat menyebutkan kata tidak baku menjadi baku.
- 34. Siswa dapat menyebutkan jenis kalimat majemuk.
- 35. Siswa dapat menyebutkan kata baku.(
- 36. Siswa dapat menyebutkan kata metafora dalam kalimat.
- 37. Siswa dapat menyebutkan merujuk kata dengaan tepat.(12)
- 38. Siswa dapat menyebutkan kata sifat sikap dengan benar. (19)
- 39. Siswa dapat menyebutkan makna kata metafora dengan benar. (20)
- 40. Siswa dapat menjelaskan urutan struktur teks ulasan dengan jelas. (1)
- 41. Siswa dapat menjelaskan urutan alur dengan benar.(2)
Kita cintai bahasa Indonesia demi mewujudkan cinta akan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017
PERSIAPAN PAT
Senin, 29 Mei 2017
KERJAKANLAH!
ULANGAN
BAHASA INDONESIA (KE-3)
Cerpen Karangan: Fitri Nur Fadilah
Kategori: Cerpen Fantasi (Fiksi), Cerpen Keluarga, Cerpen Mengharukan
Lolos moderasi pada: 6 Mei 2017
Kategori: Cerpen Fantasi (Fiksi), Cerpen Keluarga, Cerpen Mengharukan
Lolos moderasi pada: 6 Mei 2017
MALAIKAT KECIL
“Ayah, ayok kita naik gajah
bledug!” Kata Ara bersemangat.
“Tapi Ara harus cium dulu pipi ayah,” balas suamiku menggoda anak kami satu-satunya. Tanpa berpikir panjang, Ara pun menuruti kemauan ayahnya.
“Oke, kita berangkat!” Kata suamiku dengan senyum mengembang.
“Tapi Ara harus cium dulu pipi ayah,” balas suamiku menggoda anak kami satu-satunya. Tanpa berpikir panjang, Ara pun menuruti kemauan ayahnya.
“Oke, kita berangkat!” Kata suamiku dengan senyum mengembang.
Hari ini kami begitu
gembira. Taman bermain memang pilihan yang tepat untuk melepas kesedihan.
Walaupun matahari bersinar terik, tidak membatasi Ara mencoba wahana permainan
yang ada. Begitupun dengan suamiku, ia tak lelah mengikuti setiap keingin anak
kami. Diam-diam aku tersenyum dan bersyukur melihat kebahagiaan mereka.
Setelah wahana permainan
gajah bledug, istana boneka dipilih oleh Ara. Kami menaiki sebuah perahu yang
digunakan untuk menjelajahi istana. Perahu pun berjalanan pelan mengikuti
aliran air. Ara tersenyum kagum melihat boneka-boneka yang terpajang di setiap
sisi. Badannya yang mungil ikut bergerak seirama alunan musik di dalam istana
tersebut.
“Ayah, bunda pasti suka. Iya kan?” tanya Ara yang hanya dibalas anggukan oleh ayahnya, sementara aku hanya dapat tersenyum.
“Ayah, bunda pasti suka. Iya kan?” tanya Ara yang hanya dibalas anggukan oleh ayahnya, sementara aku hanya dapat tersenyum.
Perahu pun berhenti,
menandakan berakhirnya petualangan. Ara kembali berlari riang menuju wahana
permainan selanjutnya. Namun, langit menjadi tak bersahabat. Walau dalam terik
matahari, air hujan tiba-tiba turun dengan lebat.
Kami pun berteduh di sebuah
toko es krim. Banyaknya pengunjung, membuat tempat tersebut begitu bising.
Suara hujan yang deras seperti beradu dengan rengekan anak-anak yang ingin
membeli es krim. Alih-alih seperti anak seusianya, Ara mengeluarkan sebuah
payung dari dalam tas mickey mousenya.
“Ini ayah. Kita masih terkena air hujan,” kata Ara seraya memberikan payung merah muda.
“Kamu kapan menyiapkan payung, sayang? Ayah saja lupa”. Balas suamiku.
“Kata bunda, aku harus membawa payung agar kita tidak kebasahan jika hujan”. Jawab Ara, membuat aku dan suamiku tersenyum bangga.
“Terima kasih ya, Ara. Kamu mau es krim? Lihat mereka sedang memakan es krim,” suamiku menunjuk beberapa anak kecil.
“Tidak. Kata bunda, Saat hujan aku tidak boleh memakan es krim. Jika aku sakit, pasti ayah dan bunda sedih”. Lagi-lagi jawaban Ara membuat aku dan suamiku terenyuh.
“Ini ayah. Kita masih terkena air hujan,” kata Ara seraya memberikan payung merah muda.
“Kamu kapan menyiapkan payung, sayang? Ayah saja lupa”. Balas suamiku.
“Kata bunda, aku harus membawa payung agar kita tidak kebasahan jika hujan”. Jawab Ara, membuat aku dan suamiku tersenyum bangga.
“Terima kasih ya, Ara. Kamu mau es krim? Lihat mereka sedang memakan es krim,” suamiku menunjuk beberapa anak kecil.
“Tidak. Kata bunda, Saat hujan aku tidak boleh memakan es krim. Jika aku sakit, pasti ayah dan bunda sedih”. Lagi-lagi jawaban Ara membuat aku dan suamiku terenyuh.
Setelah sekian lama,
akhirnya hujan pun berhenti. Kami lantas meneruskan perjalanan mengelilingi
taman bermain. Sore hari setelah hujan, membuat udara menjadi sejuk. Kicauan
burung pun menambah kebahagiaan. Seraya menunggu wahana permainan dihidupkan
kembali, kami mengunjungi sebuah restoran cepat saji.
Ara makan dengan begitu
lahap. Sementara, suamiku mulai lelah. Air mukanya terlihat sedih. Aku tidak
ingin mereka kembali bersedih seperti beberapa minggu yang lalu. Aku tidak tahu
cara untuk menghibur kesedihan suamiku, kecuali Ara. Seperti mengerti perasaan
ayahnya, Ara bergegas mencuci tangan dan bersiap untuk kembali melanjutkan
perjalanan.
Beruntung, wahana permainan pilihan Ara telah dapat digunakan. Dengan riang, Ara menggenggam tangan ayahnya menaiki salah satu tempat pada kincir raksasa. Air muka suamiku kembali seperti sebelumnya, tetapi masih tersirat kesedihan. Pada senja yang indah, kincir raksasa berputar membuat Ara menikmati pemandangan.
Beruntung, wahana permainan pilihan Ara telah dapat digunakan. Dengan riang, Ara menggenggam tangan ayahnya menaiki salah satu tempat pada kincir raksasa. Air muka suamiku kembali seperti sebelumnya, tetapi masih tersirat kesedihan. Pada senja yang indah, kincir raksasa berputar membuat Ara menikmati pemandangan.
Saat tempat kami berada di
puncak paling tinggi, tiba-tiba, suamiku meneteskan air mata, kemudian
menangis. Aku merasa frustasi, karena tidak dapat melakukan apa-apa. Namun,
Tuhan telah menjadikan Ara malaikat kecil. Ia menggenggam tangan ayahnya, lalu
mengusap air matanya.
“Ayah kenapa? Kangen sama
bunda, ya? Ayah jangan nangis. Ara janji gak akan nakal dan selalu jagain ayah.
Oh, ya. Kata bunda dari surga, walaupun udah meninggal, tapi bunda akan selalu
menjaga dan berada di samping kita. Jadi, ayah jangan nangis, ya.” Mereka
berpelukan dengan sangat erat. Terima kasih, Tuhan, karena telah menjadikan Ara
malikat kecil untuk selalu berada di samping ayahnya, suamiku. Aku bergumam
dalam hati, dengan senyuman terindah.
Jawablah Pertanyaan berikut ini!
1. Carilah kata
berantonim yang terdapat pada cerita tersebut!
2. Identifikasilah
kata sifat sikap yang t erdapat pada cerita di atas!
3. Sebutkan
tokoh dan karakternya!
4. Jelaskan
kelebihan dan kekurangan cerpen di atas!
5. Tuliskan
kembali cerita tersebut dengan singkat (1-2 paragraf)!
Kerjakan di kertas ulangan!
Langganan:
Postingan (Atom)
Makan Tuh Janji
Langit sore menyala jingga, meneteskan cahaya terakhir sebelum malam datang. Talita berdiri di teras rumah, melipat tangannya dengan waja...
-
Aku masih ingat Amul. Teman dekatku saat SD yang kini sudah duduk di kelas 9 SMP. Dulu, aku biasa saja melihatnya, tak ada yang spesial. Dia...
-
Sekar adalah gadis yang selalu ceria, senyumnya mudah menyebar, dan tawa riangnya sering terdengar di setiap sudut sekolah. Ia bersahabat de...
-
Cathrin duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong ke arah jendela yang terbuka. Angin malam yang sejuk berhembus pelan, menggerakkan t...